PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI TENTANG PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF
BUATAN PADA TUMBUHAN DI SDN KEDUNGSOKO
MATA KULIAH : PENELITIAN TINDAKAN KELAS
NAMA : GUNTORO
NIM : 201010480321030
PROGRAM STUDI : S1 PGSD
AKSELERASI PROGRAM
GURU
DALAM JABATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN
2012
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
merupakan salah satu pelajaran yang penting yang terkait dengan kehidupan
sehari-hari. Sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar,
IPA merupakan program yang bertujuan untuk menanamkan dan mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai ilmiah pada siswa serta rasa
mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan YME.
Pengajaran IPA merupakan pengajaran
yang banyak memberikan latihan dalam mengembangkan cara berfikir yang sehat dan
rasional. Oleh karena itu, pengajaran IPA harus dilakukan dengan cara yang
kreatif dan motivatif agar siswa dapat berlatih berfikir kritis dalam
mengembangkan daya cipta dan minat siswa secara dini kepada alam sekitarnya.
Keberhasilan pembelajaran
dipengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih dan menggunakan
model pembelajaran.Jika guru mampu menguasainya, maka guru akan dengan mudah
membangkitkan motivasi siswa yang berakibat pada keinginan siswa dalam belajar.
Guru juga akan dengan mudah membimbing dan mengarahkan siswa sekaligus menggali
potensi, bakat dan minat siswa dalam belajar dan sekaligus akan meningkatkan
kemampuan siswa.
Selain itu, ketepatan dalam memilih
model pembelajaran dengan kebutuhan siswa, materi dan tujuan pembelajaran bukan
saja dapat memudahkan dan mengefektifkan proses pembelajaran tetapi juga dapat
membuat proses pembelajaran lebih menarik dan bermakna.
Berdasarkan pengamatan pada siswa
kelas VI SDN Kedungsoko, Pengajaran IPA pada kompetensi dasar mengidentifikasi
cara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan dengan menggunakan metode ceramah
masih belum memperoleh hasil yang maksimal. Banyak siswa yang belum memahami
materi.Akibatnya, nilai yang diperolehpun masih rendah.
Kemungkinan penyebab rendahnya
pemahaman siswa tersebut antara lain adalah:
1.
Guru
dalam proses pembelajaran kurang melibatkan siswa secara aktif.
2.
Metode
yang digunakan oleh guru kurang sesuai.
3.
Siswa
hanya menghafal materi yang diberikan oleh guru tanpa memahami konsep secara
jelas.
4.
Tidak
ada variasi dalam mengajar karena model pembelajaran yang digunakan tidak
variatif
Permasalahan-permasalahan
tersebut perlu diatasi agar kemampuan pemahaman siswa utamanya tentang
perkembangbiakan buatan pada tumbuhan dapat ditingkatkan. Untuk itu diperlukan
cara-cara sebagai berikut :
1.
Dalam
proses pembelajaran hendaknya guru melibatkan siswa secara aktif
2.
Menggunakan
metode yang sesuai.
3.
Mengupayakan
siswa agar tidak hanya menghafal materi, tetapi mampu memahami konsep secara
kritis
4.
Menggunakan
model pembelajaran yang variatif tetapi sesuai dengan materi dan tujuan
pembelajaran
Dari uraian
tersebut, maka penggunaan model pembelajaran langsung sangat sesuai digunakan
pada pelajaran IPA kelas VI SDN Kedungsoko tentang
perkembangbiakan vegetatif buatan pada tumbuhan.
Adapun alasan
pemilihan model pembelajaran ini karena Model Pembelajaran Langsung( Model
Direct Intruction ) merupakan suatu pendekatan mengajar yang dapat membantu
siswa dalam mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat
diajarkan selangkah demi selangkah ( Kardi dan Nur, 2000a: 2 ). Arends (2001:264)
juga mengatakan hal yang sama yaitu:“ A
teaching model that is aimed at helping students learn basic skills and
knowledge that can be taught in a step by step fashion.for our purpose here,
the model is labeled the direct instruction model“
Apabila guru
menggunakan pembelajaran ini, guru mempunyai tanggung jawab untuk
mengidentifikasi tujuan pembelajaran dan tanggung jawab yang besar terhadap
penstrukturan isi / materi atau keterampilan, menjelaskan kepada siswa,
pemodelan/mendemonstrasikan yang dikombinasikan dengna latihan, memberikan
kesempatan pada siswa untuk berlatih menerapkan konsep atau keterampilan yang
telah dipelajari serta memberikan umpan balik.
Model
Pembelajaran langsung dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa
yang berkaitan dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang
terstruktur dengan baik, yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang
bertahap, selangkah demi selangkah. Hal yang sama dikemukakan oleh Arends
(1997:66) bahwa:“The direct instruction
model was specifically designed to promote student learning of procedural
knowledge and declarative knowledge that is well structured and can be taught
in a step-by-step fashion.“
Lebih lanjut
Arends(2001:265) menyatakan bahwa:“Direct
instruction is a teacher-centered model that has five steps : establishing set,
explanation and/or demonstration, guided practice, feedback, and extended
practice. A direct instruction lesson requires careful orchestration by the
teacher and a learning environment that business like and task-oriented.“
Kardi dan Nur
(2000a : 27 ) juga menyatakan hal yang sama yaitu:“Suatu pelajaran dengan model
pengajaran langsung berjalan melalui lima fase: (1)penjelasan tentang tujuan
dan mempersiapkan siswa, (2) pemahaman/presentasi materi ajar yang akan
diajarkan atau demonstrasi tentang keterampilan tertentu, (3 ) memberikan
latihan terbimbing, (4) mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik, (5)
memberikan latihan mandiri.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian pada latar
belakang di atas, maka permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah
aktivitas siswa SDN Kedungsoko saat pembelajaran IPA pada materi
perkembangbiakan vegetatif buatan pada tumbuhan dengan menggunakan model
pembelajaran langsung?
2. Bagaimanakah
peningkatan hasil belajar siswa kelas VI SDN Kedungsoko pada
mata pelajaran IPA tentang perkembangbiakan vegetatif buatan pada tumbuhan
dengan menggunakan model pembelajaran langsung?
C.
Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui
aktivitas siswa SDN Kedungsoko saat pembelajaran IPA pada materi
perkembangbiakan vegetatif buatan pada tumbuhan dengan menggunakan model
pembelajaran langsung
2. Mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa kelas VI SDN Kedungsoko pada
mata pelajaran IPA tentang perkembangbiakan
vegetatif buatan pada tumbuhan dengan menggunakan model pembelajaran
langsung
D.
Manfaat
Dengan
dilaksanakannya penelitian ini, dapat memberikan manfaat yaitu:
1.
Bagi siswa
a. Dapat
meningkatkan semangat siswa dalam belajar khususnya dalam pelajaran IPA
b. Dapat
menciptakan rasa senang pada pelajaran IPA untuk membantu meningkatkan
prestasinya
2.
Bagi guru
a. Dapat
meningkatkan kualitas proses pembelajaran khususnya pelajaran IPA
b. Dapat
menambah wawasan guru tentang pemilihan model pembelajaran dan
mengaplikasikannya dalam berbagai materi
Menambah keterampilan guru dalam
mengajar yang bervariasi serta menyesuaikan dengan kebutuhan dan pengalaman
belajar siswa
E. Definisi Kata
Model Pembelajaran Langsung adalah
suatu model pembelajaran yang berpusat pada guru namun tetap mengaktifkan
siswa. Model pembelajaran langsung mempunyai lima langkah yaitu menyiapkan siswa menerima pelajaran,
demonstrasi, pelatihan terbimbing, umpan balik, dan pelatihan lanjut (mandiri).
II. Kajian Pustaka
A.Model
Pembelajaran Langsung
1. Pengertian
Model Pembelajaran Langsung
Model pembelajaran langsung adalah
model pembelajaran yang menekankan pada penguasaan konsep dan/atau perubahan
perilaku dengan mengutamakan pendekatan deduktif, dengan ciri-ciri sebagai
berikut: (1) transformasi dan ketrampilan secara langsung; (2) pembelajaran
berorientasi pada tujuan tertentu; (3) materi pembelajaran yang telah
terstuktur; (4) lingkungan belajar yang telah terstruktur; dan (5) distruktur
oleh guru. Guru berperan sebagai penyampai informasi, dan dalam hal ini guru
seyogyanya menggunakan berbagai media yang sesuai, misalnya film, tape
recorder, gambar, peragaan, dan sebaganya.
Informasi yang disampaikan dapat berupa
pengetahuan prosedural (yaitu pengetahuan tentang bagaimana melaksanakan
sesuatu) atau pengetahuan deklaratif, (yaitu pengetahuan tentang sesuatu dapat
berupa fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi). Kritik terhadap penggunaan
model ini antara lain bahwa model ini tidak dapat digunakan setiap waktu dan
tidak untuk semua tujuan pembelajaran dan semua siswa.
2. Tahapan Model
Pembelajaran Langsung
Tahapan atau sintaks model
pembelajaran langsung menurut Bruce dan Weil (1996), sebagai berikut:
a. Orientasi
Sebelum
menyajikan dan menjelaskan materi baru, akan sangat menolong siswa jika guru
memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap materi yang akan
disampaikan. Bentuk-bentuk orientasi dapat berupa: (1) kegiatan pendahuluan
untuk mengetahui pengetahuan yang relevan dengan pengetahuan yang telah
dimiliki siswa; (2) mendiskusikan atau menginformasikan tujuan pelajaran; (3)
memberikan penjelasan/arahan mengenai kegiatan yang akan dilakukan; (4)
menginformasikan materi/konsep yang akan digunakan dan kegiatan yang akan dilakukan
selama pembelajaran; dan(5) menginformasikan kerangka pelajaran.
b. Presentasi
Pada fase ini
guru dapat menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep-konsep maupun
keterampilan. Penyajian materi dapat berupa: (1) penyajian materi dalam
langkah-langkah kecil sehingga materi dapat dikuasai siswa dalam waktu relatif
pendek;(2) pemberian contoh-contoh konsep; (3) pemodelan atau peragaan
keterampilan dengan cara demonstrasi atau penjelasan langkah-langkah kerja
terhadap tugas; dan (4) menjelaskan ulang hal-hal yang sulit.
c. Latihan
terstruktur
Pada fase ini
guru memandu siswa untuk melakukan latihan-latihan. Peran guru yang penting
dalam fase ini adalah memberikan umpan balik terhadap respon siswa dan
memberikan penguatan terhadap respon siswa yang benar dan mengoreksi respon
siswa yang salah.
d. Latihan
terbimbing
Pada fase ini
guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih konsep atau
keterampilan. Latihan terbimbing ini baik juga digunakan oleh guru untuk
mengases/menilai kemampuan siswa untuk melakukan tugasnya. Pada fase ini peran
guru adalah memonitor dan memberikan bimbingan jika diperlukan.
e. Latihan
mandiri
Pada fase ini siswa
melakukan kegiatan latihan secara mandiri, fase ini dapat dilalui siswa jika
telah menguasai tahap-tahap pengerjaan tugas 85-90% dalam fase bimbingan
latihan.
Di lain pihak, Slavin (2003)
mengemukakan tujuh langkah dalam sintaks pembelajaran langsung, yaitu sebagai
berikut.
a. Menginformasikan
tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada siswa. Dalam tahap ini guru
menginformasikan hal-hal yang harus dipelajari dan kinerja siswa yang
diharapkan.
b. Me-review
pengetahuan dan keterampilan prasyarat. Dalam tahap ini guru mengajukan
pertanyaan untuk mengungkap pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai
siswa.
c. Menyampaikan
materi pelajaran. Dalam fase ini, guru menyampaikan materi, menyajikan
informasi, memberikan contoh-contoh, mendemontrasikan konsep dan sebagainya.
d. Melaksanakan
bimbingan. Bimbingan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk
menilai tingkat pemahaman siswa dan mengoreksi kesalahan konsep.
e. Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berlatih. Dalam tahap ini, guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk melatih keterampilannya atau menggunakan
informasi baru secara individu atau kelompok.
f. Menilai
kinerja siswa dan memberikan umpan balik. Guru memberikan reviu terhadap
hal-hal yang telah dilakukan siswa, memberikan umpan balik terhadap respon
siswa yang benar dan mengulang keterampilan jika diperlukan.
g. Memberikan
latihan mandiri. Dalam tahap ini, guru dapat memberikan tugas-tugas mandiri
kepada siswa untuk meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang telah mereka
pelajari.
III. Metode
Penelitian
A.
Subyek
Penelitian
1.
Lokasi
Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa
kelas VI SDN Kedungsoko dengan jumlah
siswa sebanyak 28 yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 10 siswa
perempuan.Penelitian dilaksanakan pada mata pelajaran IPA semester III dengan
materi perkembangbiakan vegetative buatan pada tumbuhan.
2.
Waktu
Waktu yang diperlukan untuk melakukan
penelitian ini adalah 2 siklus dengan jadwal sebagai berikut:
No
|
Hari/Tanggal
|
Waktu
|
Kegiatan yang
dilaksanakan
|
Siklus
|
1
|
Senin
19 Januari 2013
|
06.30-07.40 WIB
|
Peningkatan hasil belajar siswa kelas VI SDN Kedungsoko tentang perkembangbiakan vegetatif buatan
pada tumbuhan dengan menggunakan model pembelajaran langsung
|
I
|
2
|
Sabtu
24 Januari 2013
|
11.00-12.10 WIB
|
Peningkatan hasil belajar siswa kelas VI SDN Kedungsoko tentang perkembangbiakan vegetatif buatan
pada tumbuhan dengan menggunakan model pembelajaran langsung
|
II
|
B. Deskripsi Persiklus
Prosedur
penelitian dalam siklus pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan alur pokok yang
sudah dirancang. Proses penulisan laporan disusun berdasarkan catatan yang
dibuat ketika merancang perbaikan pembelajaran, selama pelaksanaan penelitian
observasi, dan diskusi dengan Ibu Rini Lestari, selaku teman sejawat yang
sangat membantu dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang dilakukan dalam
dua siklus penelitian tindakan kelas dan melalui tahapan-tahapan sebagai
berikut :
1.
Refleksi
awal
2.
Perencanaan
tindakan
3.
Pelaksanaan
tindakan dan observasi
4.
Refleksi
untuk perbaikan selanjutnya
Dari uraian di atas dapat digambarkan dengan bagan
sebagai berikut :
Bagan Alur Penelitian
Tindakan Kelas
1.
1. Siklus
1. Siklus
a.
Rencana Perbaikan
Pembelajaran
Rencana
perbaikan pada siklus I dilaksanakan pada minggu ketiga (tanggal 19 Januari 2013). Dalam melakukan penelitian,
guru menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran I (Siklus I) dengan kompetensi
dasar mengidentifikasi cara perkembangbiakan
tumbuhan dan hewan
Tujuan
yang ingin dicapai adalah agar siswa mampu mengidentifikasi cara
perkembangbiakan vegetative buatan pada tumbuhan sekaligus dapat
mendemonstrasikannya. Materi pokok
yang akan diajarkan adalah jenis perkembangbiakan
tumbuhan. Dalam penelitian
ini digunakan model pembelajaran langsung. Sumber bahan yang digunakan adalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran IPA kelas VI,Buku IPA kelas VI BSE dan Lembar Kerja Siswa.
Kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
langsung dengan metode Tanya Jawab, Ceramah, Diskusi, Demonstrasi, dan
Pemberian Tugas dengan langkah-langkah pembelajaran : mengadakan apersepsi
sebagai kegiatan awal selama 10 menit, dilanjutkan dengan kegiatan inti selama
50 menit, dan kegiatan akhir 10 menit yang digunakan untuk evaluasi,
menyimpulkan materi, dan penguatan serta melanjutkan dengan memberikan
Pekerjaan Rumah (PR). Sedangkan alat evaluasi
yang digunakan adalah tes tulis berupa soal (terlampir). Sedangkan tes dalam
proses digunakan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa dalam melaksanakan
kinerjanya dan memberi tanggapan.
b.
Pelaksanaan Perbaikan
Pembelajaran
Berdasarkan
hasil pembelajaran, maka ditemukan masalah sehingga dapat dilaksanakan
perbaikan pembelajaran. Tujuan dari Perbaikan Pembelajaran ini adalah
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SDN Kedungsoko tentang perkembangbiakan vegetative buatan
pada tumbuhan. Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran, guru dibantu oleh
teman sejawat yang bertugas mengamati dan mengumpulkan data selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran
dilakukan dengan alur sebagai berikut :
Ø Merencanakan,
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan skenario tindakan termasuk
bahan pelajaran, tugas atau lembar kerja siswa (LKS), dan menyiapkan alat
bantu.
Ø Guru
melaksanakan kegiatan pembelajaran
Ø
Guru
bersama teman sejawat mengamati sampai sejauh mana tingkat keberhasilan siswa.
Ø
Guru
dengan sadar menyadari kekurangan dan kelemahan pada saat melaksanakan
pembelajaran (refleksi)
Dalam pelaksanaan
perbaikan pembelajaran pada siklus I masih menunjukkan peningkatan yang belum
maksimal. Untuk itu dilakukan kembali perbaikan pembelajaran pada siklus
II.
c. Pengumpulan Data
Dalam
tahap ini peneliti dibantu oleh teman sejawat.
Hal
yang dilakukan dalam tahap ini adalah :
a. Mengamati
dan mencatat semua gejala yang muncul baik yang mendukung mendukung maupun yang
menghambat dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran perkembangbiakan vegetative
buatan pada tumbuhan dengan model pembelajaran langsung.
b. Mencatat
atau menuangkan gejala tersebut dalam lembar observasi berupa catatan check
list.
c. Menyeleksi
data yang diperlukan dalam penelitian. Data yang diperlukan peneliti yakni :
Ø Lembar
pengamatan kegiatan guru
Data digunakan
untuk mengukur kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran langsung.
Ø Lembar
pengamatan kegiatan siswa
Data digunakan
untuk mengukur kemampuan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan model
pembelajaran langsung.
Ø Lembar
tes tertulis
Data ini
digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebagai standar untuk mengukur
kemampuan dan ketuntasan belajar siswa dalam menguasai materi perkembangbiakan
vegetative buatan pada tumbuhan.
Ø Lembar
kerja siswa
Data ini juga
digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai materi
perkembangbiakan vegetative buatan pada tumbuhan.
b. Tahap
Refleksi
Refleksi
dilakukan setelah pelaksanaan tindakan berakhir. Data temuan baik berupa hasil
observasi maupun evaluasi hasil selama proses perbaikan pembelajaran
berlangsung kemudian dianalisis.
Hasil analisis data ini
selanjutnya menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan tindakan pada siklus
berikutnya. Jika hasil sesuai dengan tujuan maka siklus selanjutnya hanya
merupakan bentuk pemantapan tindakan yang dilaksanakan. Jika hasilnya belum
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, tindakan siklus selanjutnya perlu
dilaksanakan
C. Jadwal Kegiatan
Kegiatan Penelitian ini
akan dilaksanakan dengan langkah dan dalam rentang waktu 1 bulan (kecuali tahap
persiapan) dengan jadwal kegiatan seperti pada tabel 3 berikut ini :
Tabel
2. Jadwal Kegiatan
No
|
Kegiatan
|
Bulan/Tahun
2012 - 2013
|
|||||
Desember
|
Januari
|
||||||
1
|
Tahap
Persiapan
|
|
|
|
|
|
|
a.
Studi eksplorasi
|
|
|
|
|
|
|
|
b. Identifikasi & Rumusan Masalah
|
|
|
|
|
|
|
|
c. Penyusunan instrumen Penelitian
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Siklus I
|
|
|
|
|
|
|
a. Perencanaan
|
|
|
|
|
|
|
|
b.Tindakan & Observasi
|
|
|
|
|
|
|
|
c. Analisis & Refleksi
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Siklus II
|
|
|
|
|
|
|
a. Perencanaan
|
|
|
|
|
|
|
|
b.Tindakan & Observasi
|
|
|
|
|
|
|
|
c. Analisis & Refleksi
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Tahap
Penyelesaian
|
|
|
|
|
|
|
a.
Penyusunan Draf
Laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
b.
Perbaikan Draf
Laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
c.
Laporan Akhir
|
|
|
|
|
|
|
DAFTAR
PUSTAKA
Andayani, dkk. 2009. Pemantapan Kemampuan Profesional.
Jakarta : Universitas Terbuka
Arends,Richard I.2001.Exploring Teaching: An Introduction to
Education. New York: Mc Grae Hill Companies,Inc
Arends,Richard I.2001.Learning To Teach. New York: Mc Graw Hill
Companies,Inc.
Arikunto, S. 1999. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka
Cipta
BSNP.2008.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Depdiknas. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. Jakarta : Direktorat
Jenderal Manajemen Dasar dan Menengah
Kardi,S. dan Nur M.2000a.Pengajaran Langsung.Surabaya:
Universitas Negeri Surabaya University Press
Riyanto,
Yatim. 2001. Metodologi Penelitian.
Surabaya : SIC
Rositawaty,S. dan Aris Muharam.2008.Senang belajar Ilmu Pengetahuan Alam 6 Untuk
Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah Kelas VI. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
Wardani, I.G.A.K, dkk.2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :
Universitas Terbuka